Revolusi Industri 4.0 dan Pendidikan

Penyelarasan sistem pendidikan di Indonesia dengan era Revolusi Industri 4.o

Literasi Sejak Dini

Membudayakan Literasi Sejak dari Anak Usia Dini.

Pengaruh Smartphone Bagi Peserta Didik

Smartphone mempunyai dua dampak, bisa berdampak positif atau negatif.

Sunday, June 7, 2020

Produk Jasa Pemotretan Wedding

Kami menyiapkan untuk jasa foto dan video wedding.

Harga ditentukan melalui Negosisasi...



Dapat menghubungi saya di 085245351978

Pengaruh Smartphone Bagi Peserta Didik

Smartphone tentunya tidak menjadi hal yang asing lagi bagi semua orang. Hampir semua orang di belahan dunia manapun menggunakan smartphone sebagai tempat untuk berkomunikasi. Dari awal rilis yang memiliki ukuran besar dan berbobot berat Smartphone jaman sekarang sudah berbentuk lebar tipis dan ringan. Smartphone semakin menambah berbagai macam fiture canggih dan memiliki ukuran yang lebih bervariasi.

Banyak masyarakat menggunakan smartphone, dari balita hingga manula. Terlebih lagi remaja jaman sekarang yang menggunakan kecanggihan teknologi Smartphone sebagai kebutuhan utama yang harus dipenuhi setiap harinya. Jadi jaman seperti sekarang Smartphone berperan aktif bagi kehidupan para pelajar. Lantas apa saja manfaat smartphone bagi pelajar :

1. Smartphone adalah barang wajib

Smartphone berperan aktif dalam kehidupan para pelajar jaman sekarang, smartphone dapat mengatur kehidupan penggunanya dengan persentase yang sangat tinggi. Pengaruh positif smartphone bagi pelajar Salah satunya adalah bisa saling berkirim E-mail tanpa berkunjung ke warnet terdekat.

2. Mengerjakan tugas bersamaan di dunia maya

Pengguna bisa mengerjakan tugas secara bersamaan di dunia maya. Sekarang para pelajar tidak harus berkumpul di satu tempat untuk dapat menerima tugas, karena tugas bisa diberikan lewat aplikasi yang menghubungkan antara siswa dalam satu kelas dan para guru pemberi mata pelajaran.

3. Tidak perlu pergi kewarnet

Pengaruh positif smartphone bagi pelajar yang ketiga yakni pelajar tidak perlu pergi ke warnet untuk mengakses informasi yang berkaitan dengan pelajaran. Pelajar bisa mengerjakan tugas bersamaan namun tidak perlu berkumpul dalam 1 tempat. Anda bisa menggunakan aplikasi obrolan Live Streaming yang digunakan beberapa orang saja. Ini merupakan manfaat smartphone bagi pelajar yang paling sering digunakan.

4. Tidak perlu bertemu

Keuntungan menggunakan smartphone untuk pelajar selanjutnya adalah mudahnya saling bertukar informasi tanpa harus ada janjian bertemu terlebih dulu. Jadi ini bisa sangat membatu proses pemahaman pelajaran berskala Internasional.

Beberapa hal yang disebutkan diatas adalah manfaat smartphone bagi pelajar, namun dilain sisi smartphone juga memiliki dampak negative bila digunakan terlalu sering untuk keseimbangan pembelajaran. Oleh karena itu platihan Sagusablog yang diadakan oleh IGI ini memaksimalkan penggunaan Smartphone oleh tenaga pendidik agar menjadi contoh kepada para pelajar

Revolusi Industri 4.0 dan Pendidikan

Dunia saat ini tengah dihadapkan dengan disrupsi pekerjaan di beberapa lini industri. Permintaan akan individu dengan penguasaan keterampilan baru pun menjadi sebuah keniscayaan bagi setiap perusahaan. 

Sebagai contoh dalam dunia teknologi. Dahulu, mungkin jenis pekerjaan seperti spesialis big data, spesialis artificial intelligence (AI), atau analisis data belum dibutuhkan perannya. 

Namun demikian, sejak beberapa tahun terkahir hingga puluhan tahun ke depan, permintaan (demand) terhadap pekerja sektor ini diprediksi akan meroket. 

Tak hanya itu, penguasaan soft skill atau kemampuan yang bersifat afektif dan psikomotorik juga memiliki peran yang sangat penting. Kemampuan seperti critical thinking, problem solving, communication, collaboration, dan creativity atau invention justru sangat dibutuhkan dalam persaingan global. 

Dalam hal ini, sistem sekolah dasar dan menengah memiliki peran vital dalam mempersiapkan individu global dan mencetak tenaga kerja berkualitas untuk masa mendatang. 

Melansir white paper yang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF) pada Januari 2020, dunia saat ini membutuhkan metode Pendidikan 4.0 guna mendukung The Fourth Industrial Revolution

Pada white paper tersebut, disebutkan delapan karakteristik kritis dalam konten dan pengalaman pembelajaran untuk menerapkan Pendidikan 4.0. 

Kedelapan karakteristik tersebut meliputi kemampuan masyarakat global, kemampuan berinovasi dan berkreativitas, kemampuan teknologi, kemampuan interpersonal, dan pembelajaran yang telah dipersonalisasi sesuai karakteristik individu masing-masing (personalized and self-paced learning). 

Selanjutnya, ada pembelajaran inklusif, pembelajaran yang berbasis pada masalah dan kolaboratif, serta pembelajaran seumur hidup dan IGI mendukung hal tersebut salah satunya dengan mengadakan kegiatan Sagusablog


Literasi Sejak Dini

Isu rendahnya minat baca di Indonesia sudah ada sejak dulu dan ini menjadi perhatian IGI. Bahkan hingga saat ini pun, angka minat baca masyarakat Indonesia masih berada pada rangking dua terbawah. Peningkatan minat baca tentunya tidak akan bertambah begitu saja apabila tidak ada kebiasaan mengenalkan buku sejak dini. Beberapa penelitian menyebutkan proses belajar membaca merupakan fase penting anak usia pra sekolah. Adanya paparan terhadap buku mempengaruhi kemampuan membaca saat usia sekolah dan kemampuan akademis. Penelitian Kuo, dkk (2004) yang menganalisis data Survey of Early Childhood Health (NSECH) tahun 2000, menyebutkan orang tua di US yang memiliki kebiasaan membacakan buku untuk anak akan mempengaruhi ketertarikan anak terhadap buku. Selain itu, kegiatan ini juga akan menstimulus literacy skill pada anak. Anak-anak yang dibacakan buku oleh orang tuanya sejak dini berpotensi senang membaca dan dapat meningkatkan kemampuan bahasanya dibandingkan anak-anak yang tidak dibacakan buku.

Keuntungan lainnya adalah adanya hubungan emosional yang kuat (bonding time) antara orang tua dengan anak. Jadi, manfaat yang terasa tidak saja aspek kognitif, tetapi juga aspek emosional. Faktor yang menyebabkan kurangnya kegiatan membacakan buku kepada anak di US adalah rendahnya pendidikan orang tua dan kemiskinan. Faktor ini mungkin juga terjadi di Indonesia. Ditambah dengan isu kemiskinan, membuat orang tua tidak memiliki anggaran lebih untuk membelikan buku. Melihat fakta ini, beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi anak usia dini adalah: pertama, meningkatkan sosialisasi melalui pemerintah, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas tentang pentingnya memperkenalkan buku sejak dini. Kedua, pemerintah daerah yang membangun taman bermain ramah anak dapat menyisipkan pembangunan perpustakaan ramah anak di dalamnya.

Ketiga, saat ini banyak komunitas tertentu menciptakan perpustakaan, seperti: perpustakaan keliling.

Keempat, apabila orang tua buta aksara dan tidak mampu menyediakan buku-buku di rumah maka dapat mendekatkan anak-anak kepada perpustakaan sehingga dapat mengakses buku secara gratis. 

Kelima, apabila orang tua tergolong mampu, hindari membelikan gadget. Lebih baik dibelikan untuk buku-buku perpustakaan di rumah dan jangan lupa untuk membentuk kebiasaan membaca dimulai dengan orang tua yang berperan membacakan buku kepada anak. Tidak ada kata terlambat untuk memperkenalkan buku kepada anak. Dimulai dari diri kita sendiri, dari orang tua atau lingkungan keluarga kepada anak-anak.

Oleh Karena itu maka IGI mengadakan SAGUSABLOG untuk meningkatkan literasi guru, sehingga berimbas kepada anak - anaknya

Bahan Ajar Desain Media Interaktif Kelas XI

Berikut merupakan Buku Digital atau Materi Bahan Ajar mata pelajaran Desain Media Interaktif untuk Kelas XI Multimedia yang khusus digunakan oleh Kompetensi Keahlian Multimedia dalam proses belajar mengajar di kelas, tentunya juga harus disesuaikan dengan output produk tiap jurusan. Buku Digital ini dibuat dengan bahan dari berbagai sumber.

Silahkan dimanfaatkan bahan ajar ini untuk digunakan dalam proses belajar mengajar dikelas. Mari berbagi dan berinovasi.

Bahan Ajar Desain Grafis Percetakan Kelas XI Semester Genap


Berikut merupakan Buku Digital atau Materi Bahan Ajar mata pelajaran Desain Grafis Percetakan untuk Kelas XI Multimedia Semester Genap yang khusus digunakan oleh Kompetensi Keahlian Multimedia dalam proses belajar mengajar di kelas, tentunya juga harus disesuaikan dengan output produk tiap jurusan. Buku Digital ini dibuat dengan bahan dari berbagai sumber.

Bahan Ajar Desain Grafis Percetakan Kelas XI Semester Ganjil

Berikut merupakan Buku Digital atau Materi Bahan Ajar mata pelajaran Desain Grafis Percetakan untuk kelas XI Multimedia Semester Ganjil yang khusus digunakan oleh Kompetensi Keahlian Multimedia dalam proses belajar mengajar di kelas, tentunya juga harus disesuaikan dengan output produk tiap jurusan. Buku Digital ini dibuat dengan bahan dari berbagai sumber.

Silahkan dimanfaatkan bahan ajar ini untuk digunakan dalam proses belajar mengajar dikelas. Mari berbagi dan berinovasi.